Jaya Anggada - ꦲꦁꦒꦢ
Jaya Anggada adalah anak dari Resi Subali dengan Dewi Tara putri Batara Indra, Jaya Anggada merupakan salah seorang senapati tentara wanara Narapati Sugriwa raja negara Kiskenda.
Dikisahkan sesudah peristiwa Kiskenda, Sugriwa dikawinkan dengan Dewi Tara dan dinobatkan menjadi raja Kiskenda. Atas hasutan Prabu Dasamuka negara Kiskenda diserang Subali, karena merasa bahwa Kiskenda dan Dewi Tara adalah haknya. Sugriwa dan bala tentaranya akhirnya meninggalkan Kiskenda. Subali akhirnya menduduki singgsana Kiskenda dan memperistri Dewi Tara yang kemudian berputra Anggada, berujud wanara.
Sugriwa dapat merebut kembali Kiskenda dan Dewi Tara atas bantua Sri Ramawijaya, Anggada diasuh Sugriwa hingga dewasa.
Dalam lakon "Anoman Duta" Anggada sangat iri atas pengangkatan Anoman saudara sepupunya sebagai duta ke Alengka untuk menyelidiki tempat penyekapan Dewi Sinta.
Dalam lakon "Anggada Balik" ia diutus Sri Ramawijaya untuk mengukur kekuatan bala tentara Alengka, karena hasutan Prabu Dasamuka/Rahwana yang mengatakan bahwa sesungguhnya yang membunuh ayahnya adalah Rama, Anggada kemudian mengamuk dan berbalik akan membunuh Sri Ramawijaya. Tetapi Anoman kemudian dapat menaklukan dan menyadarkan Anggada. Akhirnya Anggada kembali menyerang Alengka dan berhasil membawa mahkota Prabu Dasamuka yang dipersembahkan untuk Sri Ramawijaya.
Dalam perang besar Alengka, Anggada menunjukkan kepahlawannyadi medan perang, ia berhadapan dengan putra mahkota Alengka Indrajit/Megananda putra Dewi Tari yang merupakan saudara sepupunya.
Atas jasanya, ia mendapatkan tambahan nama "Jaya" yang berarti unggul, menjadi Jaya Anggada.
Seperti wanara lainnya, tidak diketahui akhir hidupnya.
Mohon tulis di kolom komentar jika ada kesalahan atau kekurangan pada artikel ini.
Dikisahkan sesudah peristiwa Kiskenda, Sugriwa dikawinkan dengan Dewi Tara dan dinobatkan menjadi raja Kiskenda. Atas hasutan Prabu Dasamuka negara Kiskenda diserang Subali, karena merasa bahwa Kiskenda dan Dewi Tara adalah haknya. Sugriwa dan bala tentaranya akhirnya meninggalkan Kiskenda. Subali akhirnya menduduki singgsana Kiskenda dan memperistri Dewi Tara yang kemudian berputra Anggada, berujud wanara.
Sugriwa dapat merebut kembali Kiskenda dan Dewi Tara atas bantua Sri Ramawijaya, Anggada diasuh Sugriwa hingga dewasa.
Dalam lakon "Anoman Duta" Anggada sangat iri atas pengangkatan Anoman saudara sepupunya sebagai duta ke Alengka untuk menyelidiki tempat penyekapan Dewi Sinta.
Dalam lakon "Anggada Balik" ia diutus Sri Ramawijaya untuk mengukur kekuatan bala tentara Alengka, karena hasutan Prabu Dasamuka/Rahwana yang mengatakan bahwa sesungguhnya yang membunuh ayahnya adalah Rama, Anggada kemudian mengamuk dan berbalik akan membunuh Sri Ramawijaya. Tetapi Anoman kemudian dapat menaklukan dan menyadarkan Anggada. Akhirnya Anggada kembali menyerang Alengka dan berhasil membawa mahkota Prabu Dasamuka yang dipersembahkan untuk Sri Ramawijaya.
Dalam perang besar Alengka, Anggada menunjukkan kepahlawannyadi medan perang, ia berhadapan dengan putra mahkota Alengka Indrajit/Megananda putra Dewi Tari yang merupakan saudara sepupunya.
Atas jasanya, ia mendapatkan tambahan nama "Jaya" yang berarti unggul, menjadi Jaya Anggada.
Seperti wanara lainnya, tidak diketahui akhir hidupnya.
Mohon tulis di kolom komentar jika ada kesalahan atau kekurangan pada artikel ini.
Posting Komentar untuk "Jaya Anggada - ꦲꦁꦒꦢ"