Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Durna

Gambar Tokoh Wayang Durna-Drona
Durna semasa muda bernama Bambang Kumbayana. Durna adalah putra Resi Baratmadya dari Hargajembangan dengan Dewi Kumbini. Durna mempunyai saudara kandung bernama Arya Kumbayaka dan Dewi Kumbayani.

Dikisahkan, karena menentang ayahnya Bambang Kumbayana memutuskan pergi dari negaranya dengan tujuan mencari Sucitra saudara sepupunya. Tetapi dalam perjalanan dia terhalang oleh luasnya lautan dan baru bisa menyeberanginya setelah ditolong oleh kuda sembrani betina.

Kumbayana berhasil menemui Sucitra, yang pada saat itu telah menjadi raja dan bergelar Prabu Drupada. Dalam pertemuan itu Bambang Kumbayana/Durna telah membuat malu Prabu Drupada dengan menceritakan peristiwa-peristiwa masa lalunya. Hal ini menjadikan kemarahan Gandamana, ipar Prabu Drupada.

Gandamana berusaha untuk bersabar, tetapi akhirnya meledak kemarahannya karena Durna telah berbuat melampaui batas kesopanan dengan tindakannya yang berani menjamah Dewi Gandawati sehingga seketika itu juga Durna diseret keluar dari istana dan dihajar Gandamana, membuat wajahnya yang tampak cacat dan rusak tubuhnya.

Perisriwa itu menimbulkan dendam kesumat antara Pandita Durna dengan Prabu Drupada.

Di dalam lakon "Kresna Kembang" diceritakan bahwa sebenarnya Durna ingin memperistri Dewi Rukmini putri Prabu Bismaka/Arya Prabu Rukma raja negara Kubina, Kurawa membantu sepenuhnya atas maksud ini, tetapi kenyataannya Dewi Rukmini telah menikah dengan Narayana.

Resi Bisma telah mempercayakan kepada Durna untuk mengasuh dan membimbing Pandawa dan Kurawa sejak kecil. Keturunan Barata ini telah digembleng bersama-sama dan masing-masing pihak mendapat perlakuan yang sama.

Pandita Durna mempunyai kedudukan tinggi di dalam jabatan pemerintahan negara Astina. Jika di pihak Pandawa mempunyai penasihat agung Sri Batara Kresna maka di Astina Pandita Durna adalh penasehat agung Kurawa. Dalam perang Baratayuda Durna mulai memegang pimpinan pertempuran setelah Bogadenta gugur. Durna sangat mahir dalam siasat perang dan selalu tepat dalam menentukan gelar perang.

Pada babak terakhir Perang Baratayuda, Durna diangkat menjadi senapati agung Kurawa, dalam pertempuran ini Durna bisa membalaskan dendamnya dengan membunuh Sucitra/Prabu Dresanala dengan menggunakan pusaka sakti Cundamanik. Drestajumena putra Prabu Duryudana menuntut balas kematian ayahnya, disaat Pandita Durna lengah, dia digelandang dari kereta perang dan dipenggal lehernya oleh Drestajumena.

Mohon tulis di kolom komentar jika ada kesalahan atau kekurangan pada artikel ini.
Dodi Subandoro
Dodi Subandoro Keep Calm and Carry On
Rabbighfirlii Warhamnii Wajburnii Warfa’nii Warzuqnii Wahdinii Wa’aaifinii Wa’fuaniii

Posting Komentar untuk "Durna"