Arimuka dan Wahmuka, Ditya
Ditya Arimuka dan Ditya Wahmuka keduanya berujud raksaksa kembar, ditampilkan dalam lakon "Alap-alapan Triputri" kisah perkawinan tiga orang putri, bernama Dewi Amba, Dewi Ambika dan Dewi Ambiki.
Ditya Wahmuka dan Ditya Arimuka menjadi pasanggiri negara Pandansurat/Giyantipura, barang siapa yang dapat mengalahkan mereka, dialah yang menjadi pemenang dan berhak memboyong ketiga putri tersebut.
Sayembara tersebut mendapat sambutan dari raja maupun kesatria, tetapi tidak ada yang mampu mengalahkan kehebatan Ditya Arimuka dan Ditya Wahmuka.
Dewabrata/Resi Bisma diutus ayahnya Prabu Sentanu raja Astina untuk mengikuti sayembara tersebut untuk jodoh adik-adiknya, Citragada dan Wicitrawirya.
Perang tanding antara Bisma melawan Arimuka dan Wahmuka berlangsung sangat hebat, namun pada akhirnya Bisma mampu mengalahkan kedua raksasa tersebut dengan Kyai Salukat, akibatnya ditya Wahmuka kembali menjadi kawah (air ketuban) dan Arimuka kembali menjadi ari-ari (tembuni/plasenta).
Mohon tulis di kolom komentar jika ada kesalahan atau kekurangan pada artikel ini.
Ditya Wahmuka dan Ditya Arimuka menjadi pasanggiri negara Pandansurat/Giyantipura, barang siapa yang dapat mengalahkan mereka, dialah yang menjadi pemenang dan berhak memboyong ketiga putri tersebut.
Sayembara tersebut mendapat sambutan dari raja maupun kesatria, tetapi tidak ada yang mampu mengalahkan kehebatan Ditya Arimuka dan Ditya Wahmuka.
Dewabrata/Resi Bisma diutus ayahnya Prabu Sentanu raja Astina untuk mengikuti sayembara tersebut untuk jodoh adik-adiknya, Citragada dan Wicitrawirya.
Perang tanding antara Bisma melawan Arimuka dan Wahmuka berlangsung sangat hebat, namun pada akhirnya Bisma mampu mengalahkan kedua raksasa tersebut dengan Kyai Salukat, akibatnya ditya Wahmuka kembali menjadi kawah (air ketuban) dan Arimuka kembali menjadi ari-ari (tembuni/plasenta).
Mohon tulis di kolom komentar jika ada kesalahan atau kekurangan pada artikel ini.
Posting Komentar untuk "Arimuka dan Wahmuka, Ditya"