Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Antareja

Wayang Antareja
Antareja atau Anantaraja adalah anak Bima dengan Dewi Nagagini anak dari Batara Antaboga dai kahyangan Saptapratala. Antareja adalah anak sulung Bima, dia mempunyai dua orang saudara seayah, yaitu Gatotkaca putra dari Dewi Arimbi dan Antasena putra dari Dewi Urangayu.

Antareja mempunyai istri Dewi Ganggi putri Prabu Ganggapranawa raja Tawingnarmada dan mempunyai putra Arya Danurwenda.

Danurwenda dalam pedalangan menjadi patih Prabu Parikesit di Astinapura.

Antareja berkedudukan di Saptapratala mengikuti Nagagini ibunya, Antaboga kakeknya serta Nagatatmala pamannya. Sesudah menjadi penguasa kesatrian Jangkarbumi, Antareja dikenal dengan nama Nagabaginda.

Pertemuan Arya Bima dengan Dewi Nagagini terdapat dalam lakon "Bale Sigalagala" diceritakan saat Pandawa dan Dewi Kunti masuk lubang ke dalam tanah untuk menyelamatkan diri dari api kebakaran, akhirnya mereka sampai ke Saptapratala, bertemulah Bima dan Nagagini.

Dalam lakon "Antareja Lahir" dikisahkan, bersamaan dengan Dewi Nagagini melahirkan, di Suralaya sedang terjadi peperangan yang disebabkan oleh Parbu Nagabaginda dari kerajaan Jangkarbumi menuntut janji, bahwa ia akan diberi kekuasaan untuk merajai seluruh dasar bumi dan dinikahkan dengan Dewi Superti, akan tetapi dewa tidak bisa memenuhi janji tersebut dikarenakan Dewi Superti telah dinikahkan dengan Anantaboga, bahkan Antaboga diberi gelar Batara yang kekuasaannya sederajat dengan dewa yang menguasai dasar bumi. Suralaya dalam kondisi terdesak, sehingga minta pertolongan Antaboga.

Antareja yang baru lahir kemudian dihadapkan dengan Prabu Nagabaginda di medan perang, yang sebellumnya telah dilumuri air liur Antaboga sehingga menjadi kebal, pada akhirnya Prabu Nagabaginda binasa dan menjelma sejeiwa dengan Antareja.

Selanjutnya Dewata memberikan kerajaan Jangkarbumi kepada Antareja dengan gelar Prabu Nagabaginda. Nama Antareja adalah pemberian Sanghyang Manikmaya.

Dalam lakon "Sumbadra Larung" dikisahkan: Saat Antareja mencari ayahnya, dengan cincin pusaka Mustikaningbumi ia dapat menghidupkan kembali Dewi Wara Sumbadra yang dibunuh Burisrawa (ada yang mengisahkan bahwa Dewi Sumbadra di bunuh oleh Dursasana)

Tokoh wayang Antareja mempunyai watak:
  • Jujur, pendiam, pemberani dan teguh hati. Jika sudah berkata tidak bagaimanapun juga tetap tidak. Mempunyai rasa tanggung jawab yang besar.
  • Berbakti kepada yang lebih tua dan kasih sayang terhadap yang lebih muda, diantara kerabatnya ia sangan dekat dengan Irawan anak Arjuna.
  • Terhadap musuh ia menghadapi dengan tenang dan mengikuti sikap lawannya.
  • Tidak suka membicarakan orang lain dan tidak suka mengaku yang bukan haknya.
  • Ikhlas berkorban untuk kepentingan keluarganya.
  • Besar kepercayaan terhadap yang maha tinggi.
  • Dapat hidup dan berjalan di dalam bumi (ambles bumi-Jawa).
  • Berkulit Napkawaca sehingga kebal senjata.
  • Mempunyai cincin Mustikaningbumi tidak akan mati jika bersentuhan dengan tanah dan dapat menghidupkan yang mati sebelum takdir.
  • Karena keturunan, dia mampu menyemburkan bisa ular, lidahnya sangat sakti jangankan menyentuh tubuh musuhnya, menjilat tapak kakinya saja sang empunya tapak kaki pasti menemui ajalnya.
Wanda: Guntur, Jaka

Mohon tulis di kolom komentar jika ada kesalahan atau kekurangan pada artikel ini.
Dodi Subandoro
Dodi Subandoro Keep Calm and Carry On
Rabbighfirlii Warhamnii Wajburnii Warfa’nii Warzuqnii Wahdinii Wa’aaifinii Wa’fuaniii

Posting Komentar untuk "Antareja"