Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Anjani, Dewi

Gambar Tokoh Wayang Dewi Anjani
Dewi Anjani adalah putri sulung Resi Gotama di Grastina. Ibu Dewi Anjani bernama Dewi Indradi. Dewi Anjani mempunyai dua orang saudara laki-laki, yaitu Subali dan Sugriwa. Dewi Anjani memiliki Cupu Manik Astagina, bila dibuka didalamnya dapat dilihat segala peristiwa yang terjadi di langit dan di bumi. Cupu tersebut merupakan pemberian ibunya, yang dahulunya didapat dari Batara Surya sebagai hadiah perkawinan Dewi Indradi dengan Resi Gotama. Pada suatu hari Dewi Anjani sedang bermain dengan cupunya, datanglah kedua adiknya, mereka senang sekali terhadapt cupu tersebut kemudian menghadap ayahnya untuk memintanya. Dewi Anjani dipanggil sang ayah dan ditanya asal muasal cupu tersebut, ia mengatakan bahwa itu adalah pemberian ibunya. Ketika Dewi Indradi ditanya perihal cupu tersebut dia hanya diam, hal ini menimbulkan kemaran Resi Gotama, sehingga disabda menjadi tugu dan dilempar jauh sampi jatuh ditapal batas Astina.

Cupu Manik Astagina dibuang oleh Resi Gotama, tutupnya jatuh di telaga Sumala dan badan cupu tenggelam di telaga Nirmala.

Ketiga anak tersebut diikuti oleh masing-masing pengasuh mengejar arah jatuhnya cupu itu, Subali, Jumbawan pengasuh Subali, Sugriwa dan Menda pengasuh Sugriwa mengejar ke arah telaga Sumala, ketika sampai ke telaga tersebut keempat orang tersebut langsung terjun ke dalam telaga. Dewi Anjani dan Endang Suwarsih pengasuhnya karena datang belakangan hanya duduk ditepi telaga dan membasuh muka, tangan serta kakinya.

Dikisahkan, Dewi Anjani dan pengasuhnya hanya bagian tubuh yang tekena air telaga yang berubah berbulu kera. Sedangkan Sugriwa dan Subali beserta pengasuhnya yang terjun ke telaga berubah menjadi kera/wanara, karena tidak saling kenal terjadilah perkelahian diantara mereka. Setelah menyadari keadaan mereka telah berubah menjadi wanara mereka menghadap sang ayah, agar dikembalikan ke ujud semula, tetapi ayahnya tidak kuasa menolong.

Kemudian Resi Gotama memerintahkan mereka menjalankan tapa dan memohon kepada dewa agar ujud mereka dapat dikembalikan seperti semula. Dewi Anjani bertapa nyantoka (hidup seperti cantoka/katak) Subali bertapa ngalong (hidup seperti kalong) dan Sugriwa bertapa ngidang (hidup seperti kijang) di hutan Sunyapringga.

Ada dua versi kisah, sewaktu Dewi Anjani menjalankan tapa nyantoka di telaga Mandira, yang pertama Dewi Anjani kedatangan Batara Bayu kemudian terjadi hubungan asmara sehingga lahirlah Anoman, yang kedua Dewi Anjani kedatangan Batara Guru/Sanghyang Manikmaya dan lahirlah Anoman.

Dewi Anjani akhirnya dapat pengampunan dewa dan kembali berparas cantik dan ditempatkan di istana para bidadari. Adapun Anoman dibawa ke kahyangan Panglawang, dibawah asuhan Batara Bayu.

Mohon tulis di kolom komentar jika ada kesalahan atau kekurangan pada artikel ini.
Dodi Subandoro
Dodi Subandoro Keep Calm and Carry On
Rabbighfirlii Warhamnii Wajburnii Warfa’nii Warzuqnii Wahdinii Wa’aaifinii Wa’fuaniii

Posting Komentar untuk "Anjani, Dewi"