Jamadagni - ꦗꦩꦢꦒ꧀ꦤꦶ
Resi Wiragni dari padepokan Jatisrana mempunyai dua orang putra, yaitu: Resi Suwandagni dan Resi Jamadagni/Rama Bargawa.
Resi Suwandagni berputra dua orang yang satu sama lain sangat berbeda keadaannya, yaitu Sumantri yang berwajah sangat tampan sedangakan putra yang kedua Ditya Sukasrana berwujud raksasa kerdil yang buruk rupa.
Resi Jamadagni adalah seorang brahmacari (tidak kawin), Resi Jamadagni sangat sakti perawakannya gagah birawa, gagah perkasa. Resi Jamadgni lebih dikenal dengan sebutan Bargawa.
Resi Jamadagni mempunyai senjata pusaka berwujud busur beserta anak panahnya yang luar biasa besarnya yang bernama Bargawastra (panah sang bargawa).
Setelah usianya semakin lanjut Resi Jamadagni ingin muksa, maka pergilah dia ke negara Maespati karena dia mendengar bahwa Prabu Arjunawijaya adalah seorang raja kesatria yang sakti pilih tanding. Mungkin raja itulah yang bisa mengantar sukmanya ke pitaloka/nirwana.
Akhirnya Resi Jamadagni bertemu dengan Prabu Arjunawijaya, yang mempunyai maksud dan tujuan yang sama yaitu mencari muksa, karena sepeninggal Dewi Citrawati dan Sumantri patih kesayangannya Prabu Ramawijaya selalu merasa kesepian dan kebosanan.
Resi Jamadagni menganggap Prabu Arjunawijaya tersebut adalah titis seorang Wisnu, maka Resi Jamadagni meminta agar Prabu Arjunawijaya membunuhnya, tetapi sebaliknya Prabu Arjunawijaya pun meminta Resi Jamadagni untuk membinasakannya. Maka putusan akhir yang mereka setujui mereka akan bertanding kesaktian dengan melepas senjata secara bersamaan. Siapa yang cepat dan tepat mengenai sasaran dialah sebagai penghantar sarana muksa.
Dalam hal ini Prabu Arjunawijaya sengaja tidak melepaskan senjatanya, sehingga bargawastra laju meluncur menghujam dada Prabu Arjunawijaya, sehingga tewas pada saat itu juga.
Pada saat sebelum kemangkatan Prabu Arjunawijaya terdengar suara gaib yang mengatakan bahwa titis Wisnu telah pindah dan menjelma pada kesatria Ayudya. Akhirnya dengan sangat masgul Resi Jamadagni pergi mencari ke Ayudya.
Pengembaraan resi Jamadgni hingga pada zaman Sri Rama, pada suatu keti Resi Jamdagni melihat iring-iringan pawai yang indah dan besar, iring-iringan tersebut ternyata pawai kebesaran perkawinan putra mahkota Ayudya Sri Ramawijaya dengan Dewi Sinta putri raja Mantili.
Resi Bargawa kemudian menerobos masuk kebarisan pawai tersebut hingga mengakibatkan keonaran, Pasukan pengawal tidak dapat berbuat banyak, karena tidak ada senjata yang mampu menembus kulitnya.
Akhirnya Sri Rama turun dari kereta kencana dan langsung berhadapan dengan Resi Jamadagni. Terjadilah perang tanding antara keduanya, pada akhirnya Rama Bergawa tewas ditangan Sri Ramawijaya.
Resi Jamadagni tewas oleh Bagawastra pusakanya sendiri, pusakanya sendiri. Keinginannya telah terkabul mati ditangan titisan Wisnu.
Mohon tulis di kolom komentar jika ada kesalahan atau kekurangan pada artikel ini.
Resi Suwandagni berputra dua orang yang satu sama lain sangat berbeda keadaannya, yaitu Sumantri yang berwajah sangat tampan sedangakan putra yang kedua Ditya Sukasrana berwujud raksasa kerdil yang buruk rupa.
Resi Jamadagni adalah seorang brahmacari (tidak kawin), Resi Jamadagni sangat sakti perawakannya gagah birawa, gagah perkasa. Resi Jamadgni lebih dikenal dengan sebutan Bargawa.
Resi Jamadagni mempunyai senjata pusaka berwujud busur beserta anak panahnya yang luar biasa besarnya yang bernama Bargawastra (panah sang bargawa).
Setelah usianya semakin lanjut Resi Jamadagni ingin muksa, maka pergilah dia ke negara Maespati karena dia mendengar bahwa Prabu Arjunawijaya adalah seorang raja kesatria yang sakti pilih tanding. Mungkin raja itulah yang bisa mengantar sukmanya ke pitaloka/nirwana.
Akhirnya Resi Jamadagni bertemu dengan Prabu Arjunawijaya, yang mempunyai maksud dan tujuan yang sama yaitu mencari muksa, karena sepeninggal Dewi Citrawati dan Sumantri patih kesayangannya Prabu Ramawijaya selalu merasa kesepian dan kebosanan.
Resi Jamadagni menganggap Prabu Arjunawijaya tersebut adalah titis seorang Wisnu, maka Resi Jamadagni meminta agar Prabu Arjunawijaya membunuhnya, tetapi sebaliknya Prabu Arjunawijaya pun meminta Resi Jamadagni untuk membinasakannya. Maka putusan akhir yang mereka setujui mereka akan bertanding kesaktian dengan melepas senjata secara bersamaan. Siapa yang cepat dan tepat mengenai sasaran dialah sebagai penghantar sarana muksa.
Dalam hal ini Prabu Arjunawijaya sengaja tidak melepaskan senjatanya, sehingga bargawastra laju meluncur menghujam dada Prabu Arjunawijaya, sehingga tewas pada saat itu juga.
Pada saat sebelum kemangkatan Prabu Arjunawijaya terdengar suara gaib yang mengatakan bahwa titis Wisnu telah pindah dan menjelma pada kesatria Ayudya. Akhirnya dengan sangat masgul Resi Jamadagni pergi mencari ke Ayudya.
Pengembaraan resi Jamadgni hingga pada zaman Sri Rama, pada suatu keti Resi Jamdagni melihat iring-iringan pawai yang indah dan besar, iring-iringan tersebut ternyata pawai kebesaran perkawinan putra mahkota Ayudya Sri Ramawijaya dengan Dewi Sinta putri raja Mantili.
Resi Bargawa kemudian menerobos masuk kebarisan pawai tersebut hingga mengakibatkan keonaran, Pasukan pengawal tidak dapat berbuat banyak, karena tidak ada senjata yang mampu menembus kulitnya.
Akhirnya Sri Rama turun dari kereta kencana dan langsung berhadapan dengan Resi Jamadagni. Terjadilah perang tanding antara keduanya, pada akhirnya Rama Bergawa tewas ditangan Sri Ramawijaya.
Resi Jamadagni tewas oleh Bagawastra pusakanya sendiri, pusakanya sendiri. Keinginannya telah terkabul mati ditangan titisan Wisnu.
Mohon tulis di kolom komentar jika ada kesalahan atau kekurangan pada artikel ini.
Posting Komentar untuk "Jamadagni - ꦗꦩꦢꦒ꧀ꦤꦶ"