Erawana
Erawana adalah nama seekor gajah perang milik Batara Indra, Gajah Erawana kebal terhadap senjata dan memiliki rupa yang sangat garang menakutkan.
Sesudah Batara Guru mudar tapa (selesai bertapa) gegara panah Pancawisaya milik Batara Kamajaya, kemudian kembali ke Kahyangan dan menemui Dewi Uma, saat itu Suralaya kedatangan musuh dari negara Tanjungparang/Glugutinatar pimpinan Nilarudraka, yang menyerang dengan menggunakan pasukan gajah yang sangat kuat.
Batara Guru sedang menerima persidangan para Dewa di dampingi Dewi Uma yang sedang hamil, diantara panglima Dewa yang menghadap hadir Batara Indra dengan menugangi Gajah Erawana.
Melihat wujud gajah Erawana, Dewi Uma sangat ketakuan, ia senantiasa membayangkan wajah gajah yang menakutkan tersebut, sehingga saat kelahiran putranya jabang bayi tersebut berwujuda manusia berkepala gajah, yang diberi nama Ganesa.
Untuk membendung serangan balatentara Tanjungparang, Ganesa kemudian diadu dengan dengan Prabu Nilarudaka dalam peperangan ini Prabu Nilarudaka akhirnya tewas, dan Batara Indra yang mengendarai Gajah Erawana sebagai panglima perang balatentara dewa berhasil memukul mundur pasukan Tanjungparang.
Atas jasa tersebut, Ganesa diberi kedudukan setingkat Dewaputra denga gelar Batara Ganesa. Kemudian Ganesa diberi tempat kedudukan di Tanjungparang/Glugutinatar sebagai kahyangan.
Ada yang menyebut Batara Ganesa sebagai Batara Gana adalah Dewa Ilmu Pengetahuan.
Mohon tulis di kolom komentar jika ada kesalahan atau kekurangan pada artikel ini.
Sesudah Batara Guru mudar tapa (selesai bertapa) gegara panah Pancawisaya milik Batara Kamajaya, kemudian kembali ke Kahyangan dan menemui Dewi Uma, saat itu Suralaya kedatangan musuh dari negara Tanjungparang/Glugutinatar pimpinan Nilarudraka, yang menyerang dengan menggunakan pasukan gajah yang sangat kuat.
Batara Guru sedang menerima persidangan para Dewa di dampingi Dewi Uma yang sedang hamil, diantara panglima Dewa yang menghadap hadir Batara Indra dengan menugangi Gajah Erawana.
Melihat wujud gajah Erawana, Dewi Uma sangat ketakuan, ia senantiasa membayangkan wajah gajah yang menakutkan tersebut, sehingga saat kelahiran putranya jabang bayi tersebut berwujuda manusia berkepala gajah, yang diberi nama Ganesa.
Untuk membendung serangan balatentara Tanjungparang, Ganesa kemudian diadu dengan dengan Prabu Nilarudaka dalam peperangan ini Prabu Nilarudaka akhirnya tewas, dan Batara Indra yang mengendarai Gajah Erawana sebagai panglima perang balatentara dewa berhasil memukul mundur pasukan Tanjungparang.
Atas jasa tersebut, Ganesa diberi kedudukan setingkat Dewaputra denga gelar Batara Ganesa. Kemudian Ganesa diberi tempat kedudukan di Tanjungparang/Glugutinatar sebagai kahyangan.
Ada yang menyebut Batara Ganesa sebagai Batara Gana adalah Dewa Ilmu Pengetahuan.
Mohon tulis di kolom komentar jika ada kesalahan atau kekurangan pada artikel ini.
Posting Komentar untuk "Erawana"