Amba, Dewi
Dewi Amba adalah putri sulung Prabu Darmahambara raja negara Giyantipura, ibunya bernama Dewi Swargandini. Dewi Amba mempunyai saudara bernama Dewi Ambika dan Dewi Ambiki atau Dewi Ambalika.
Ketiga putri tersebut menjadi lamaran para raja dan kesatria sehingga diadakanlah sayembara/pasanggiri mengalahkan Ditya Wahmuka dan Arimuka untuk dapat mempersunting ketiga putri tersebut.
Dewabrata (nama Resi Bisma sewaktu masih muda) diperintahkan mengikuti sayembara tersebut oleh Prabu Sentanu raja Astina ayahnya. Ia dapat mengalahkan Wahmuka dan Arimuka dengan Salukat pusaka pemberian kakeknya, Arimuka sirna dan akhirnya kembali menjadi ari-ari dan Wahmuka menjadi air ketuban (kawah-Jawa).
Kemudaian putri tersebut diboyong ke Astina, ditengah perjalanan Dewi Amba mohon kepada Dewabrata agar dibebaskan, karena sebetulnya ia telah ditunangkan dengan Prabu Citramuka, raja negara Srawangtipura. Permintaan tersebut dikabulkan dan pergilah dia ke Srawangtipura. Akan tetapi Prabu Citramuka menolaknya karena sebenarnya dia telah menjadi milik Dewabrata.
Kemudian dia kembali menyusul Bisma dan meminta untuk ikut ke Astina, akan tetapi Dewabrata menolaknya, Bisma tidak dapat menerima kembali sebagai putri boyongan, sang Dewi memaksanya, sehingga membuat Dewabrata marah dan menodongkan senjatanya kearah Dewi Amba. Tanpa disengaja anak panah terlepas dan meluncur mengenai dada Dewi Amba, sebelum meningga Dewi Amba mengelurakan kutukan, Dewi Amba akan membalas perbuatan Dewabrata memalui prajurit wanita yang menjadi titisannya.
Kutukan itu menjadi kenyataan, di ceritakan dalam perang Baratayuda Babak II - Bisma Gugur (Tawur) di tangan Dewi Srikandi istri Arjuna yang dititisi sukma Dewi Amba.
Wanda: Nenes
Mohon tulis di kolom komentar jika ada kesalahan atau kekurangan pada artikel ini.
Ketiga putri tersebut menjadi lamaran para raja dan kesatria sehingga diadakanlah sayembara/pasanggiri mengalahkan Ditya Wahmuka dan Arimuka untuk dapat mempersunting ketiga putri tersebut.
Dewabrata (nama Resi Bisma sewaktu masih muda) diperintahkan mengikuti sayembara tersebut oleh Prabu Sentanu raja Astina ayahnya. Ia dapat mengalahkan Wahmuka dan Arimuka dengan Salukat pusaka pemberian kakeknya, Arimuka sirna dan akhirnya kembali menjadi ari-ari dan Wahmuka menjadi air ketuban (kawah-Jawa).
Kemudaian putri tersebut diboyong ke Astina, ditengah perjalanan Dewi Amba mohon kepada Dewabrata agar dibebaskan, karena sebetulnya ia telah ditunangkan dengan Prabu Citramuka, raja negara Srawangtipura. Permintaan tersebut dikabulkan dan pergilah dia ke Srawangtipura. Akan tetapi Prabu Citramuka menolaknya karena sebenarnya dia telah menjadi milik Dewabrata.
Kemudian dia kembali menyusul Bisma dan meminta untuk ikut ke Astina, akan tetapi Dewabrata menolaknya, Bisma tidak dapat menerima kembali sebagai putri boyongan, sang Dewi memaksanya, sehingga membuat Dewabrata marah dan menodongkan senjatanya kearah Dewi Amba. Tanpa disengaja anak panah terlepas dan meluncur mengenai dada Dewi Amba, sebelum meningga Dewi Amba mengelurakan kutukan, Dewi Amba akan membalas perbuatan Dewabrata memalui prajurit wanita yang menjadi titisannya.
Kutukan itu menjadi kenyataan, di ceritakan dalam perang Baratayuda Babak II - Bisma Gugur (Tawur) di tangan Dewi Srikandi istri Arjuna yang dititisi sukma Dewi Amba.
Wanda: Nenes
Mohon tulis di kolom komentar jika ada kesalahan atau kekurangan pada artikel ini.
Posting Komentar untuk "Amba, Dewi"